22. Terdengar
suara dari langit
"Dan tiba-tiba
ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaugi mereka dan dari dalam awan itu
tersengar suara yang berkata : "Inilah Anak Yang Kukasihi, kepadaNyalah aku
berkenan, dengarkanlah Dia." (Matius
17:5)
Suara yang
berkata : "Inilah Anak yang Kukasihi,…" itu adalah suara Tuhan dari langit yang
didengar langsung oleh Petrus dan Yesus. Peristiwa ini terjadi di atas gung yang
tinggi dimana saat itu Yesus berubah wajahnya, sehingga dalam penglihatan
Petrus, Yesus sedang berbicara dengan Musa dan Elia. Maka pad saat itulah
terdengar suara Tuhan dari langit yang mengatakn seperti itu.
-
1. Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
2. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
3. Setiap yang dikasihi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
4. Yesus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Pada waktu
mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka : "Jangan kamu
ceriterakan peglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan
dari antara orang mati." (Matius 17:9)
Yesus berpesan
jangan menceeriterakan kepada seorangpun penglihatan mereka, sebelum dia
dibangkitakn dari antara orang mati. Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan
itu mati dan dibangkitkan kembali. Itu merupakan salah satu pengakuan Yesus yang
begitu jujur dan polos, bahwa dia adalah seorang anak manusia, bukan Tuhan. Tapi
anehnya umat Kristiani malah tidak percaya ucapan Yesus tersebut, malah mereka
jadikan Yesus itu Tuhan.
-
Setiap yang merasakan mati, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus merasakan mati, berarti Yesus bukan Tuhan!
-
Setiap yang dibangkitkan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan!
-
Yesus dibangkitkan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!
"Yesus berkata
kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kau minum, tetapi hal duduk di sebelah
kananku atau di sebelah kiriku, aku tidak berhak memeberikannya. Itu akan
diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapaku telah menyediakannya." (Matius 20:23)
Konteks ayat
tersebut yaitu ketika kedua muridnya yaitu Yakobos dan Yohanes meminta kepad
Yesus agar mereka berdua bisa duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya
Yesus. Tetapi Yesus mengaku dengan jujur dan polos, bahwa dia tidak punya hak
untuk mengabulkan permintaan mereka berdua, karena kata Yesus hal iu hanyalah
haknya Bapanya (Allah), bukan haknya dia. Pengakuan tersebut jelas-jelas
menunjukkan bahwa dia itu bukan Tuhan. Dengan adanya pengakuan Yesus dengan
jujur seperti itu, maka dia dapat simpulkan sebagai berikut :
-
Setiap yang mati mengorbankannya nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati mengorbankan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Sama seperti
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan unuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. "(Maitus 20:28)
Dalam ayat
tersebut Yesus katakan bahwa dia hanyalah anak manusia, karena dia terlahir dari
rahim ibunya. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin hanya untuk menebus
dosa-dosa manusia, nyawa Tuhan sendiri yang dikorbankan. Timbul pertanyaan lain;
bagaimana dengan nasib orang-orang yang lahir dan mati sebelum kedatangan Yesus
sebagai penebus dosa manusia? Tuhan Maha Kuasa, tentu Dia berhak untuk
mengampuni dosa-dosa manusia tanpa harus mengorbankan "Anak-Nya" sendiri. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin Tuhan mengorbankan nyawanya untuk manusia.
Manusia-lah yang berkorban untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia.
-
Setiap yang mati mengorbankan nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati mengorbankan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar