88. Yesus mengaku
bahwa dia lebih rendah dari Tuhannya
“Aku berkata
kepadamu : Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya,
ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua
ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes 13:16-17).
Ayat tersebut
merupakan nasihat sekaligus teladan Yesus khusus kepada murid-muridnya, ketika
dia membasuh kaki mereka sebagai tanda perpisahannya dengan mereka kelak, agar
mereka mendapat bagian dalam kehidupan. Ucapan Yesus yang mengatakan kepada
mereka bahwa seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari tuannya, sama saja berarti
Yesus tidak lebih tinggi dari Tuhannya. Juga bahwa Yesus bahwa seorang utusan
tidak lebih tinggi dari yang mengutusnya, berarti Yesus tidak lebih tinggi dari
Tuhan yang mengutusnya. Ini semua membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan,
melainkan manusia biasa.
-
Setiap yang mengaku hamba Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia hanyalah hamba Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang mengaku utusan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Kata Yesus
kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
ke Bapa, kalau tidak melalui aku.” (Yohanes
14:6)
Semua umat
Kristen, hamper dapat dipastikan hapal diluar kepada ayat ini. Bahkan ayat ini
termasuk salah satu ayat emas yang sangat diandalkan oleh umat Kristiani
dimanapun mereka berada :”Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” justru memberikan bukti
bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Yang Tuhan itu adalah Bapanya yaitu Allah
SWT.
-
Setiap yang mengaku datang dari Bapa (Tuhan), pasti bukan Tuhan!
-
Yesus mengaku datang dari Bapanya (Tuhan), berarti Yesus bukan Tuhan.
“Tapi
percayakah engkau, bahwa aku didalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang aku
katakana kepadamu, tidak aku katakana dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang
diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 14:10).
Ucapan Yesus
tersebut beserta bukan berarti bahwa dialah Tuhan itu sendiri, tetapi Ruh yang
dari Allah itu yang berada dalam dirinya. Dan apa yang Yesus lakukan sebenarnya
atas bimbingan Tuhan. Dengan demikian jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
Sebab jika Yesus itu Tuhan, kok dalam diri Tuhan ada Tuhan lagi? Tuhan yang mana
lagi?
-
Setiap yang besera dengan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus beserta Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang melakukan suatu pekerjaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus melakukan pekerjaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang tidak bisa melakukan atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus tidak melakukan atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada
Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia
menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).
Sebelumnya Yesus
meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka
memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan
risalahnya.
-
Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang
Yesus minta kepada Bapany (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang
yang bernama Ahmad (Muhammad).
“Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada
Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17) yaitu
roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).
Yang dimaksud
dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani =
Parlichtus / Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari akta
“Hmad”, yang Nasharni jaman dulu menulis dengan kata “Ahmad” yang
berarti “Yang terpuji”.
Ahmad adalah
nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Ahmad dan Malik, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya aku
memiliki beberapa nama : Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku
adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adlaah Al
Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib
karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”
Dalam Al Qur’an
Nabi Isa juga bersaksi sebagai berikut :
Dan (ingatlah)
ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi
kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
(Qs 61 ash Shaf 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar