68. Roh Tuhan ada
pada Yesus yang mengaku sebagai Utusan Tuhan
“Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik keapda
orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku.” (Lukas
4:18).
Ayat ini seperti
ucapan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa Roh Tuhan ada dalam dirinya dan
katanya Tuhan telah mengurapinya. Padahal ayat tersebut sebenarnya bukan ucapan
Yesus, tetapi tulisan yang dibacakan dalam kitab Nabi Yesaya 61:1 yang sebenarnya bukan ditujukan kepada
dirinya. Perhatikan bunyi kitab Yesaya 61:1 sebagai berikut :
“Roh Tuhan Allah
adau padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang
yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara …..
Kata-kata
“padaku” dan “Aku” dalam injil Lukas 4:18
pakai huruf capital, adalah kata ganti untuk pribadi Yesus. Sementara kata-kata
“padaku” dan aku dalam kitab Yesaya 61:1
memakai huruf kecil, adalah bukan ditujukan kepada Yesus, karena saat itu Yesus
belum lahir.
Seandainya injil
Lukas 4:18 tersebut ditujukan kepada Yesus,
kesimpulannya adalah sebagai berikut :
-
Setiap yang diberi Roh oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diberi Roh oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
-
Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Di dalam rumah
ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara
keras:”Hai Engkau, Yesus orang nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang
hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
(Lukas 4:33-34)
Manusia jaman
dahulu yang hidup se zaman dengan yesus, tahu bahwa yesus bukan Tuhan. Orang
yang kerasukan setanpun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, melainkan dia adalah orang
yang berasal dari Nazaret dan orang kudus yang datang (diutus) oleh Allah. Jika
mereka tahu Yesus adalah Tuhan, tentu teriakan mereka berbunyi, “Hai Engkau
Tuhan, Engkau adalah Tuhan kami.”
-
Setiap orang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang kudus yang datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
-
Yesus orang kudus yang datang dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ibu dan
saudara-saudara Yesus datang kapada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia
karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan
saudara-saudar-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”Tetapi ia
menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengar-kan
firman Allah dan melakukannya. “ (Lukas
8:19-21)
Ayat diatas ini
menceritakan bahwa ibunya dan saudara-saudaranya sedang mencari Yesus. Setelah
ketahuan dimana Yesus itu berada, seseorang memberitahukannya kepada Yesus bahwa
ibunya dan saudara-saudaranya ingin bertemu dengannya. Tetapi Yesus menjawab
pada orang tersebut, “Ibuku dan saudara-saudaraku ialah mereka, yang
mendengarkan firman
Allah dan
melakukannya.” Jawaban Yesus yang tidak mencerminkan sebagai seorang anak yang
sholeh. Ucapan Yesus tersebut sangat merendahkan ibu dan saudara-saudaranya.
Makna-nya sama saja Yesus mengatakan bahwa mereka (ibunya dan
saudara-saudaranya) bukan orang-orang yang mendengar dan melakukan perintah
Allah. Atau sama saja bahwa Ibu-nya dan saudara-saudaranya tidak termasuk
orang-orang yang taat pada Allah Na’udzubillahimindzalik!!.
-
Setiap yang punya ibu dan saudara-saudara kandung, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus punya ibu dan saudara kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika didalam
Alkitab Yesus merendahkan dan melecehkan ibunya, justru di dalam kitab suci Al
Qur’an, Yesus atau Nabi Isa as sangat taat dan memuliakan orang tuanya. Hal itu
dapat kita baca dalam Al Qur’an surat 19 Maryam
ayat 31-32 sebagai berikut :
“Dan dia
menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia
memerintahkan aku salat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada
ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
(QS. 19 Maryam : 31-32)
“Maka datnglah
murid-murid-Nya membangungkan Dia, katanya : “Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun
bangun, lalu menghardik angina dan air yang mengamuk itu. Dan angina dan air itu
pun reda dan danau menjadi teduh.” (Lukas
8:24)
Kita tahu Yesus
punya dua belas orang murid. Mereka hidup bersama-sama dengan Yesus. Mereka
memanggil Yesus dengan sebutan “Guru”. Ini berarti bahwa mereka tahu bahwa Yesus
hanyalah seorang guru, bukan Tuhan. Makanya dalam banyak ayat lain,
murid-muridnya memanggil Yesus dengan sebutan “Rabi” yang artinya juga “Guru”.
Bahkan tidak kurang dari tiga belas ayat dimana Yesus dipanggil “Rabi” oleh
orang lain dan murid-muridnya. Diantaranya ayat dibawah ini :
“Kata Petrus
kepada Yesus : “Rabi, betapa bahagianya kami berada ditempat ini. Baiklah kai
dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
(Markus 9:5)
“Kata Natanel
kepada-Nya :”Rabi Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yohanes 1:49).
“Ketika orang
banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya : “Rabi,
bilamana Engkau tiba di sini?” (Yohanes
6:25).
-
Setiap yang dipanggil “Guru” atau “Rabi” pasti hanyalah guru, bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil “Guru “ atau “Rabi”, berarti Yesus bukan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar