47. Anak Manusia,
diolok-olok, diludahi dan dibunuh
"Kata-Nya :
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak manusia akan diserahkan kepada
imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman
mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, (34) dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah
tiga hari ia akan bangkit." (Markus
10:33-34).
Pada ayat
tersebut, Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia adalah Anak Manusia dan dia
diludahi, disesah dan akan dijatuhi hukuman mati (dibunuh) dan pada hari yang
ketiga, dia akan dibangkitkan oleh Tuhan. Kesimpulannya :
-
Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dihukum oleh manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dihukum oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dibunuh manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibunuh oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang dibangkitkan dari kubur selama tiga hari, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dibangkitkan dari kubur setelah tiga hari, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Tetapi hal
duduk di sebelah kanan-Ku dan di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak
memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah
disediakan." (Markus 10:40)
Ayat tersebut
merupakan permohonan dari Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zabedeus kepada Yesus
agar kelak mati, mereka bisa duduk disebelah kiri dan sebelah kanan Yesus.
Tetapi Yesus menjawab dia tidak berhak memberikannya, karena memang itu bukan
haknya dia, tetapi hak Tuhannya (Allah).
-
Setiap yang tidak punya hak (kuasa) pasti bukan TUhan.
-
Yesus tidak punya hak (kuasa), berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu dia langsung memberikan keputusan keapda Yakobus dan Yohanes.
-
Setiap yang tidak bisa memberikan keputusan, psati bukan Tuhan
-
Yesus tidak bisa memberikan keputusan, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Karena Anak
Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45).
Pada ayat
tersebut Yesus sendiri yang memberi kesaksian bahwa dia adalah Anak Manusia,
yang akan memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang. Yesus tidak
pernah mendakwahkan kemana-mana bahwa dia Anak Tuhan. Karena dia tahu persis
bahwa dia hanyalah seorang anak manusia yang dilahirkan oleh ibunya, Maria. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu dia bisa mengampuni dosa manusia, tanpa harus
mengorbankan nyawanya sendiri.
-
Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia, pasti bukan Tuhan
-
Yesus mengaku dia sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang mati dan menyerahkan nyawanya, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati dan menyerahkan nyawanya, berarti Yesus bukan Tuhan
-
Setiap yang mati untuk menebus dosa manusia, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mati menebus dosa manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
“Ketika
didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus,
Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus
10:47).
Ayat ini
menceritakan seorang buta yang bernama Bartimeus, yang memohon kepada Yesus agar
matanya disembuhkan hingga bisa melihat lagi. Bartiemus yang wakti itu hidup
sezaman dengan Yesus, mengetahui Yesus bukan Tuhan, tetapi seorang yang berasal
dari Nazaret, dan dari keturunan Daud. Makanya Bartimeus tidak memanggil Yesus
dengan sebutan “Tuhan”. Sebab Yesus hanyalah anak manusia dan tidak punya zat
ketuhanan sedikit pun.
-
Setiap orang yang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap orang yang berasal dari keturuann Daud, pasti bukan Tuhan
-
Yesus berasal dari keturunan Daud, berarti Yesus itu bukan Tuhan, sebab Tuhan tidak punya keturunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar