42. Yesus berdoa
dan mengucap berkat
"Dan setelah Ia mengambil
lima roti dan dua ikan itu, ia
menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang
itu. Begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka." (Markus 6:41).
Ayat tersebut
bercerita tentang bagaimana Yesus memberi makan lima ribu orang dengan hanya
lima potong roti dan dua ikan. Tentu sangat mustahil hanya dengan lima roti dan
dua ikan bisa mencukupi untuk makanan sebanyak lima ribu orang. Untuk itu maka Yesus
menengadah ke langit dan berdoa minta berkat dari Tuhannya agar dikabulkan
doanya. Tuhan kabulkan doa permohonan Yesus, maka walaupun hanya lima potong roti dan dunia ikan,
tetapi cukup untuk makanan lima ribu orang, bahkan tidak habis,
masih tersisa beberapa bakul. Inilah yang disebut dengan mukjizat. Karena Tuhan
mengabulkan permohonannya, maka terjadilah mukjizat itu. Seandainya Tuhan tidak
mengabulkan doanya, tentu tidak mungkin hanya bermodalkan lima roti dan dua ikan akan cukup
memberi makan lima ribu orang. Allah memberikan
mukjizat-Nya, untuk membuktikan kepada orang-orang pada zaman itu bahwa dia
(Yesus) adalah benar seorang Nabi utusan-Nya.
-
Setiap yang menengadah ke langit memohon kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus menengadah ke langit memohon kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
-
Setiap yang meminta berkat kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meminta berkat kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Kata-Nya lagi
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya diantara orang yang hadir
disini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah
telah datang dengan kuasa." (Markus
9:1).
Sejak Yesus
mengucapkan ramalan tersebut sampai saat ini tahun 2005, sudah hampir 2000 tahun
lamanya, tetapi tidak ramalannya tidak terbukti alias fiktif. Sementara jangka
waktu yang hampir 2000 tahun sampai sekarang ini, orang-orang yang mendengar
ucapan Yesus saat itu sampai sekarang, sudah ada ratusan generasi semuanya telah
mati, tetapi Kerajaan Allah yang Yesus janjikan belum juga datang. Jika Yesus
itu Tuhan, tentu ucapan Yesus tersebut terbukti, berarti itu hanyalah ucapan
fiktif.
-
Setiap yang meramalkan sesuatu tetapi tidak terbukti, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus meramalkan sesuatu tetapi tidak terbukti, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Kata Yohanes
kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan
demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena dia bukan pengikut kita."
(Markus 9:38).
Yohanes yang
hidup sezaman dengan Yesus, memanggil Yesus dengan sebutan "Guru". Ini berarti
Yohanes pun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan. Kalau Yohanes tahu Yesus itu Tuhan,
tentu dia akan panggil Yesus dengan sebutan "Tuhan". Yohanes (Nabi Yahya)
seorang yang Rasul, tidak memanggil Yesus dengan sebutan "Tuhan" karena dia tahu
persis bahwa Yesus itu hanyalah seorang "Guru".
-
Setiap yang dipanggil "guru" pasti bukan Tuhan.
-
Yesus dipanggil "guru" oleh Yohanes, berarti Yesus bukan Tuhan.
"Pada waktu
Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari
mendapatkan Dia dan sambil bertelut dihadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus :
"Mengapa kau katakana Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah
saja. (Markus 10:17-18).
Yesus dipanggil
"guru" oleh orang tersebut, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjawab bahwa "tak
seorangpun yagn baik selain dari pada Allah saja". Jika Yesus itu Tuhan, tentu
dia akan berkata bahwa "tak seorangpun yang baik selain daripada
Aku."
-
Setiap yang mengaku hanya Tuhan saja yang baik, pasti dia bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku bukan dia yang paling baik, berarti dia bukan Tuhan.
"Yesus
memandang mereka dan berkata : "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan
demikain bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Matius 10:27).
Ayat tersebut
bercerita tentang sulitnya orang-orang yang kaya akan masuk ke dalam kerajaan
surga. Yesus memberikan perumpamaan bahwa lebih mudah seekor unta untuk masuk ke
dalam surga. Karena perumpamaan tersebut tidak dipahami oleh orang yang
mendengarnya, maka Yesus berkata "segala sesuatu adalah mungkin bagi
Allah."
Jika Yesus itu
Tuhan, tentu dia akan berkata bahwa segala sesuatu mungkin bagi-Ku. Jika Yesus
itu Tuhan (Allah), Allah mana lagi yang dia sebutkan itu?
-
Setiap yang mengakui keberadaan Allah, pasti bukan Tuhan.
-
Yesus mengaku keberadaan Allah, berarti dia bukan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar